Anggaran Kabinet Gemuk Prabowo, Ini Kata Sri Mulyani

Nasional

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:38 WIB
Anggaran Kabinet Gemuk Prabowo, Ini Kata Sri Mulyani
Para calon menteri dan calon wakil menteri yang mengikuti pembekalan di Hambalang. (Foto: Ist)

Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani memberikan tanggapan singkat mengenai risiko membengkaknya anggaran karena kabinet gemuk Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka nantinya.

rb-1

Hal ini disampaikannya setelah bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (18/10).

“Nanti kita pelajari dulu,” ucapnya singkat.

Baca Juga: DPR Kaget, Ada Anggaran Kendaraan Listrik di APBN 2023 Kemenperin

rb-3

Para calon menteri yang mengikuti pembekalan di Hambalang. (Foto: Ist)

Sementara terkait pertemuannya dengan Jokowi hari ini, Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Presiden Joko Widodo mengucapkan terima kasih atas kinerja para menteri. Ucapan tersebut disampaikan pada momen makan siang bersama.

“Mengucapkan terima kasih atas kerja sama selama lima tahun,” katanya.

Sebelumnya, Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), Galau D Muhammad memprediksi kabinet gemuk Prabowo-Gibran akan membuat anggaran boros hingga Rp1,95 triliun.

Baca Juga: Bahasan Rp349 T DPR- Mahfud Masih Bersambung

Diketahui, Prabowo Subianto telah memanggil sebanyak 108 orang yang disebut-sebut akan menjabat sebagai menteri, wakil menteri (wamen) hingga kepala badan untuk mengisi posisi strategis dalam kabinet kerja pemerintahannya.

Bahkan, beberapa kementerian juga dikabarkan akan memiliki setidaknya dua wamen. Misalnya Kementerian Keuangan dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Semakin banyaknya wakil menteri yang diangkat berarti akan meningkatkan belanja negara, termasuk gaji para staf pendukung, pengadaan mobil dinas, fasilitas kantor, hingga pembayaran gaji pensiun bagi menteri dan wakil menteri tersebut,” tutur Galau D Muhammad dalam keterangan resminya beberapa waktu lalu.

Estimasi pembengkakan anggara itu berdasarkan asumsi perhitungan gaji dan tunjangan menteri sebesar Rp150 juta per bulan, gaji dan tunjangan wamen sebesar Rp100 juta per bulan dan anggaran operasional yang diasumsikan Rp500 juta per bulan per menteri dan wakil menteri.

Dibandingkan dengan kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin yang hanya memiliki 34 menteri dan 17 wakil menteri, perhitungan gaji dan tunjangan menteri mencapai Rp61,2 miliar per tahun, gaji dan tunjangan wamen Rp20,4 miliar per tahun, dan anggaran operasional menteri dan wamen mencapai Rp306 miliar per tahun. Estimasi biaya untuk kabinet Jokowi sebesar Rp387,6 miliar per tahun.

Peneliti Center of Economic and Law Studies (Celios), Galau D Muhammad. (Foto: Celios)



Sementara dalam kabinet Prabowo-Gibran yang diasumsikan memiliki 49 menteri dan 59 wakil menteri, perhitungan gaji dan tunjangan menteri diasumsikan sebesar Rp88,2 miliar per tahun, gaji dan tunjangan wakil menteri sebesar Rp70,8 miliar per tahun, anggaran operasional menteri dan wakil menteri sebesar Rp648 miliar per tahun. Estimasi biaya untuk kabinet Prabowo-Gibran sebesar Rp777 miliar per tahun.

Oleh karena itu, estimasi peningkatan anggaran dari era Jokowi ke era Prabowo Subianto mencapai Rp389,4 miliar per tahun. Berarti, peningkatan anggaran dalam lima tahun 2024-2029 mencapai Rp1,947 triliun.

Tag Kabinet Gemuk APBN Sri Mulyani Celios

Terkini