Indonesia Hati-Hati Jadi Pelampiasan Jepang, Moriyasu Ngamuk Usai Kalah dari Australia
Olahraga

Timnas Indonesia akan menantang Jepang dalam laga terakhir babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Pertandingan ini akan berlangsung di Suita City Stadium, Osaka pada Selasa (10/6) pada pukul 17.35 WIB.
Kedua tim sedang berada dalam semangat berbeda. Indonesia sedang sangat bersemangat setelah memastikan tiket lolos ke putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 usai menang dari China pada 5 Juni lalu.
Di sisi lain, Jepang menelan kekalahan pertama mereka saat menantang Australia. Raksasa Asia itu kalah 1-0. Kekalahan ini membuat pelatih Hajime Moriyasu marah. Padahal, kekalahan tersebut tak mempengaruhi status Jepang yang sudah dipastikan lolos ke Piala Dunia 2026.
Baca Juga: Spasojevic Bersyukur Bisa Cetak Gol untuk Skuat Garuda
Incar Kemenangan Lawan Indonesia
Indonesia vs Jepang. (PSSI)
Kekalahan dari Australia mengakhiri rekor tak terkalahkan Jepang di babak ke-3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kekalahan itu juga membuat Pelatih Moriyasu bertekad bermain bagus dan menang saat melawan Indonesia besok.
Baca Juga: Mitra Keluarga Berikan Klarifikasi Terkait Rekam Medis Pasien
“Kami ingin mempertahankan rekor tak terkalahkan, tapi sekarang sudah terlambat,” kata Moriyasu seperti dikutip dari Japan Times, Senin (9/6/2025).
"Kami akan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengakhiri kualifikasi dengan hasil positif,” tegasnya.
Walau kemenangan atas Indonesia tak berarti apa-apa dalam perjalanan Jepang ke Piala Dunia, namun pertandingan besok bisa menjadi ajang Moriyasu memantapkan strateginya dengan pemain-pemain pelapis, tanpa pemain utama.
Turunkan Pemain Lapis
Indonesia vs Jepang. (PSSI)
Kekalahan Jepang dari Australia diakui Moriyasu karena tim Samurai Biru menurunkan pemain-pemain pelapis. Dibanding skuad utama, pemain-pemain muda ini jauh lebih minim pengalaman.
“Mereka memang belum berpengalaman, tetapi mereka antusias, berlatih dengan baik, dan siap bertarung membawa semangat Jepang,” tutur Moriyasu.
Meskipun hanya berstatus pemain pelapis dna minim pengalaman, tapi Jepang mampu mendominasi pertandingan melawan Australia pekan lalu, dengan penguasaan bola yang rapi hampir sepanjang laga.
“Aku tidak merasa kami kalah secara teknik maupun fisik. Mungkin kurangnya pengalaman yang membuat kami kehilangan kendali di saat-saat krusial,” jelas Moriyasu.
“Tujuannya (memainkan pemain pelapis) adalah melihat sejauh mana pemain-pemain baru bisa tampil dalam situasi dengan tekanan tinggi. Kami harus terus berkembang dan memperluas kedalaman tim,” pungkasnya.