Jelang Puncak Haji, Menag Ingatkan Suhu di Makkah Berpotensi 50 Derajat Celcius

Sosial Budaya

Selasa, 03 Juni 2025 | 16:43 WIB
Jelang Puncak Haji, Menag Ingatkan Suhu di Makkah Berpotensi 50 Derajat Celcius
Ilustrasi ibadah haji. [Dok Istimewa]

Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar mengimbau jemaah haji Indonesia untuk menjaga kesehatan menjelang fase puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

rb-1

Ia mengatakan suhu udara di Makkah, Arab Saudi, sangat panas, berpotensi mencapai 50 derajat celcius.

“Cuaca saat ini sangat panas, bisa mencapai 50 derajat Celsius. Karenanya, jemaah diimbau mengurangi aktivitas di luar ruangan, terutama pada siang hari. Bahkan untuk shalat Jumat pun dianjurkan di sekitar hotel masing-masing,” kata Nasaruddin dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Susunan Amirul Hajj 2025, Ada Menteri hingga Penasihat Presiden

rb-3

Hindari Aktivitas di Luar Tenda

Ilustrasi suhu panas. [Pinterest]Ilustrasi suhu panas. [Pinterest]

Menag menerangkan bahwa seluruh jemaah harus menghindari aktivitas di luar tenda saat berada di Arafah, termasuk kunjungan ke Jabal Rahmah. Kepolisian Arab Saudi, kata Menag, akan menertibkan mobilitas jemaah guna mencegah risiko kesehatan akibat suhu ekstrem.

Baca Juga: Cegah Haji Ilegal, Arab Saudi Hentikan Sementara Visa dari 14 Negara, Termasuk Indonesia

“Kita juga diingatkan agar tidak memaksakan diri melakukan ibadah-ibadah sunnah yang berlebihan, seperti umrah berkali-kali, karena dapat menguras energi dan berdampak buruk pada kesehatan,” ucapnya.

Dalam pertemuan lanjutan dengan Menteri Kesehatan Arab Saudi, Pemerintah Saudi menyampaikan keprihatinan atas tingginya jumlah jemaah wafat, terutama dari Indonesia. Mereka menanyakan sistem seleksi kesehatan sebelum keberangkatan serta jumlah dan distribusi tenaga medis yang disiapkan.

Menag menjelaskan bahwa dokter Indonesia sebelumnya dibatasi ruang geraknya dalam memberikan perawatan di tenda atau klinik sendiri. Namun setelah dialog dengan pihak Saudi dan penjelasan dari Kepala BPOM sekaligus anggota Amirul Hajj, Taruna Ikrar, aturan tersebut dilonggarkan.

Dokter Indonesia di Klinik Haji

Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. [Istimewa]Ilustrasi jemaah haji asal Indonesia. [Istimewa]

“Menteri Kesehatan Saudi akhirnya menyepakati bahwa dokter Indonesia dapat kembali memberikan layanan medis di klinik-klinik haji. Ini penting, karena banyak jemaah merasa lebih nyaman berobat di klinik Indonesia, apalagi ada kendala bahasa jika langsung ke rumah sakit Saudi,” jelasnya.

Menag menyambut baik sikap kooperatif Pemerintah Arab Saudi dan menyebutnya sebagai bentuk kerja sama yang produktif. Ia juga menyatakan bahwa masukan-masukan dari otoritas Saudi menjadi bahan evaluasi penting bagi Indonesia dalam meningkatkan layanan haji ke depan.

“Kita harus terus introspeksi dan mengambil pelajaran dari tahun ini, agar penyelenggaraan haji Indonesia semakin baik di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Tag Menag Haji Makkah Haji 2025 Suhu udara Ibadah haji

Terkini