Juliana Marins Bukan yang Pertama, Agam Rinjani Pernah Evakuasi Jenazah Turis Asing di 2022
Lifestyle

Sosok Agam Rinjani ikut jadi pembicaraan menyusul viralnya kisah kecelakaan Juliana Marins di Gunung Rinjani. Agam diketahui menjadi salah satu sosok yang berjasa dalam pengangkatan jenazah Juliana Marins dari jurang kawah.
Agam Rinjani turun ke tebing curam lokasi Juliana Jatuh. Ia turun dengan tali pengaman dan berhasil mengangkat jenazah Juliana.
Hal yang menarik perhatian adalah informasi soal Agam Rinjani bermalam di tebing dan menahan jenazah Juliana Marins agar tak meluncur semakin dalam.
Baca Juga: DPR Soroti Proses Evakuasi Pendaki Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani
Bukan yang Pertama
Juliana Marins dan Agam Rinjani. (Instagram)
Aksi heroik dan berani Agam Rinjani untuk mengevakuasi jenazah Juliana Marins saat ini menjadi perbincangan hangat. Masyarakat awam dan banyak pihak memujinya.
Baca Juga: Evakuasi WNA Brazil, Jalur Pendakian ke Puncak Gunung Rinjani Ditutup Sementara
Namun, yang tak banyak diketahui orang, aksi evakuasi korban jatuh di gunung bukan hal baru bagi Agam. Pemilik nama asli Abdul Haris Agam tersebut ternyata sebelumnya juga sudah pernah viral karena kejadian serupa.
Hal ini terungkap dari video pendakian Fiersa Besari. Di salah satu vlog pendakiannya di Gunung Rinjani, Fiersa menceritakan bagaimana Agam pernah viral karena mengevakuasi jenazah pendaki asing pada 2022.
"Bang Agam ini memang petualang banget dan sempat viral evakuasi jenazah (2022) turis asing waktu itu sampai masuk ke beberapa media gitu," kata Fiersa dalam video YouTube-nya, dikutip pada Kamis (26/6/2025).
Kini, setelah Agam menjadi sorotan karena aksi evakuasinya, Fiersa Besari membeberkan kebiasaan Agam yang dari dulu memang suka menolong para pendaki.
"Respect untuk Bang Agam Rinjani. Dari dulu sudah terbukti ketangguhan, kenekatan, juga perikemanusiaannya. Tidak menyangka akan seviral ini. Tetap membumi di tingginya Rinjani," tulis Fiersa.
Kecelakaan Juliana Marins
Agam Rinjani. (Instagram)
Insiden Juliana terjatuh di lereng Gunung Rinjani terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025. Pencarian kemudian dilakukan hingga jenazah ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa (24/6) pada kedalaman 600 meter menuju Lost Know Position (LKP).
Tim SAR gabungan di tengah kondisi cuaca kurang bersahabat berhasil melakukan evakuasi terhadap jenazah Juliana meskipun tanpa bantuan helikopter.
Dari pos Pelawangan, jenazah Juliana ditandu menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berada dekat pintu masuk jalur pendakian.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah Juliana telah berada di RS Bhayangkara Mataram untuk dilakukan autopsi. Setelah proses autopsi selesai, jenazah Juliana dikabarkan akan dipulangkan ke negara asalnya, Brazil.