Nissan Bakal PHK Lebih dari 20 Ribu Karyawan Buntut Kerugian Rp84 Miliar
Otomotif

PHK massal dari perusahaan-perusahaan dunia kembali terjadi. Kali ini, Nissan Motor Co., perusahaan otomotif asal Jepang, dikabarkan akan kembali melakukan PHK besar-besaran.
NHK melaporkan, Senin (12/5/2025), Nissan akan merumahkan lebih dari 10.000 karyawannya di seluruh dunia. Kebijakan ini diambil menyusul memburuknya kondisi keuangan perusahaan pada tahun fiskal terakhir.
Mengutip laporan The Japan Times, Nissan awalnya mengumumkan akan memecat 9.000 karyawan setelah penjualan yang lemah di Amerika Serikat dan China, yang menyebabkan penurunan laba bersih sebesar 94% pada semester pertama.
Baca Juga: Nissan Motor Hengkang dari Rusia, Ini Alasannya
Dengan tambahan PHK ini, maka total jumlah karyawan Nissan yang terdampak mencapai 20.000 orang. Angka tersebut mewakili sekitar 15 persen dari keseluruhan tenaga kerja global Nissan.
PHK besar-besaran ini menyusul kerugian bersih yang dialami perusahaan yang berbasis di Yokohama tersebut. Nissan merugi sebesar 750 miliar Yen atau lebih dari Rp84 triliun untuk tahun fiskal 2024, yang berlangsung dari 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025.
Awalnya, Nissan memperkirakan kerugian hanya akan mencapai sekitar 80 miliar Yen atau sekitar Rp8,97 triliun. Namun, situasi memburuk dengan cepat dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Grab Singapura Bakal PHK Besar-besaran
Sempat muncul harapan bagi Nissan ketika Honda menawarkan kerja sama untuk merger di bawah satu induk pada Desember 2024. Namun hanya dalam beberapa minggu saja kerja sama itu buyar karena ketidakseimbangan kekuatan yang melekat antara kedua merek lama tersebut.
Aliansi Nissan dan Honda secara resmi berakhir pada bulan Februari lalu, yang membuat Nissan semakin terpuruk ke kondisi terburuknya dalam 26 tahun terakhir. Meskipun merger gagal, namun Nissan dan Honda melanjutkan kemitraan strategis yang berfokus pada kendaraan listrik dan baterai.