Presiden Prabowo Subianto: PM Australia Anthony Albanese Pemimpin Dunia Pertama yang Ucapkan Selamat

Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Perdana Menteri (PM) Australia, Anthony Albanese merupakan kepala negara pertama yang menyampaikan ucapan selamat kepadanya pasca kemenangan dalam Pilpres 2024.

Hal ini disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan bilateral dengan PM Albanese di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (15/5/2025).

“Saya sangat menghargai dan berterima kasih karena PM Anthony Albanese adalah pemimpin dunia pertama yang menghubungi saya secara langsung untuk memberikan ucapan selamat ketika saya diumumkan sebagai presiden terpilih,” ujar Prabowo dalam konferensi pers.

Baca Juga: Wapres Gibran Rakabuming Ajak Masyarakat Doakan Prabowo agar Selalu Sehat, Kenapa?

PM Australia tiba di Istana Merdeka. [Instagram]

Sebagai bentuk apresiasi, Prabowo juga menyampaikan ucapan selamat kepada Anthony Albanese setelah memenangkan kembali kursi Perdana Menteri dalam Pemilu Australia.

Meski tidak yakin apakah dirinya orang pertama yang mengucapkan, Prabowo menyatakan langsung menelepon PM Albanese untuk menyampaikan selamat.

"Saya juga langsung menelepon beliau ketika mendengar kabar kemenangannya. Tapi saya tidak tahu apakah saya yang pertama mengucapkan, mungkin ada yang lebih dulu," tambah Prabowo.

Baca Juga: Ray Dalio Dikabarkan Mundur dari Penasihat Danantara, Kenapa?

Lebih jauh, Prabowo menegaskan pentingnya menjaga hubungan erat antarnegara, khususnya dengan Australia yang dianggapnya sebagai tetangga strategis Indonesia. Menurutnya, kedekatan geografis menciptakan kedekatan emosional dan kerja sama yang saling menguntungkan.

"Hubungan Indonesia-Australia sangat penting. Dalam budaya kita, tetangga adalah pihak pertama yang hadir saat kita menghadapi kesulitan. Keluarga bisa saja jauh, tapi tetangga selalu dekat. Karena itu saya berkomitmen menjaga kemitraan yang baik ini,” tandas Prabowo.

Kunjungan ini sekaligus menjadi simbol penguatan kerja sama bilateral Indonesia dan Australia, baik dalam bidang ekonomi, pertahanan, maupun keamanan kawasan.