Raphinha Kritik Piala Dunia Antarklub 2025: Liburan Pemain Eropa Dikorbankan

Olahraga

Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:41 WIB
Raphinha Kritik Piala Dunia Antarklub 2025: Liburan Pemain Eropa Dikorbankan
Winger Barcelona, Raphinha. [Instagram]

Turnamen Piala Dunia Antarklub 2025 akan menjadi edisi perdana dengan format 32 tim, dan dijadwalkan berlangsung dari 14 Juni hingga 13 Juli 2025.

rb-1

Dengan penjadwalan tersebut, turnamen ini digelar hanya beberapa pekan setelah kompetisi domestik dan kontinental Eropa rampung.

Meski tak ambil bagian karena gagal lolos lewat koefisien UEFA, bintang Barcrelona, Raphinha merasa resah dengan dampak fisik dan mental turnamen ini terhadap para pemain, khususnya yang bermain di Eropa.

Baca Juga: Xabi Alonso Santai Usai Real Madrid Ditahan Al Hilal: Semua Butuh Waktu

rb-3

Raphinha: Pemain Tidak Pernah Ditanya, Tapi Harus Main

Raphinha selebrasi usai cetak gol. [Instagram]Raphinha selebrasi usai cetak gol. [Instagram]Dalam pernyataannya yang dikutip dari OneFootball, Raphinha mengungkapkan bahwa banyak pemain harus mengorbankan waktu liburannya untuk mengikuti ajang FIFA tersebut.

Ia mencontohkan dua pemain Paris Saint-Germain (PSG) yakni Marquinhos dan Beraldo, yang langsung terjun ke ajang internasional usai membawa PSG juara Liga Champions Eropa 2025.

Baca Juga: Chelsea ke Final Piala Dunia Antarklub 2025, Joao Pedro: Fluminense Rumah Pertama Saya

“Mereka belum sempat menikmati kemenangan mereka. Dari final Liga Champions, mereka langsung ke tim nasional, lalu dilanjutkan ke Piala Dunia Antarklub. Mereka belum berhenti sama sekali,” ujar Raphinha.

Raphinha mengkritik sistem ini sebagai bentuk pengabaian terhadap hak pemain untuk beristirahat. Menurutnya, liburan sebulan seharusnya menjadi hak dasar yang tak boleh dikompromikan.

PSG dan Tim Elit Lain Terjebak Jadwal Padat Usai Liga Champions

Para pemain PSG selebrasi usai cetak gol. [Instagram]Para pemain PSG selebrasi usai cetak gol. [Instagram]PSG menjadi salah satu klub top Eropa yang terdampak langsung jadwal padat pasca kompetisi.

Jika mereka berhasil melaju hingga final Piala Dunia Antarklub 2025, maka otomatis akan langsung terlibat di laga Piala Super FIFA yang digelar sesaat setelah turnamen usai. Artinya, waktu istirahat praktis nyaris nol.

“Itu kan liburan kami, bukan sesuatu yang bisa dipaksakan. Tapi sekarang kami tidak punya pilihan. Tidak ada yang bertanya apakah pemain ingin bermain atau tidak,” pungkas Raphinha.

Piala Dunia Antarklub 2025 Tuai Kritik Sejak Awal

Turnamen yang diusung FIFA ini memang ambisius. Dengan memperbesar jumlah peserta hingga 32 tim, ajang ini dimaksudkan menjadi setara dengan Piala Dunia antarnegara.

Namun, kritik dari para pemain, pelatih, dan bahkan beberapa federasi nasional sudah bermunculan sejak jadwalnya diumumkan.

Bagi Raphinha, masalahnya bukan semata jadwal, tapi lebih pada minimnya dialog antara FIFA dan para pemain.

“Harus mengorbankan liburan untuk turnamen yang bahkan tidak ditanyakan pendapat kami sebelumnya, adalah sesuatu yang sangat rumit,” tandasnya.

Kekhawatiran lain yang disuarakan Raphinha adalah potensi dampak negatif pada performa pemain di musim berikutnya.

Tanpa waktu pemulihan yang memadai, risiko cedera dan kelelahan mental bisa meningkat, terutama bagi para pemain kunci di klub-klub papan atas.

Dalam konteks sepak bola Eropa, istirahat di musim panas menjadi vital karena musim baru akan dimulai lagi pada awal Agustus 2025.

Tag Piala Dunia Antarklub 2025 Jadwal padat pemain Eropa Komentar Raphinha tentang FIFA Liburan pemain bola terganggu Format baru turnamen FIFA 2025

Terkini