Resmi Gabung Al Hilal, Theo Hernandez Kritik Halus Kebijakan AC Milan

Setelah enam musim penuh perjuangan bersama AC Milan, bek kiri asal Prancis, Theo Hernandez, resmi mengakhiri petualangannya di San Siro.

Pemain berusia 27 tahun itu memilih tantangan baru bersama klub raksasa Arab Saudi, Al Hilal, yang menebusnya dengan mahar sebesar 25 juta euro atau sekitar Rp 472 miliar.

Dalam unggahan perpisahannya di media sosial, Theo tak hanya mengucapkan salam selamat tinggal, namun juga menyampaikan kritik tersirat terhadap manajemen AC Milan, yang dinilainya tak lagi selaras dengan ambisi awal klub.

Menurut laporan yang beredar, Theo Hernandez sebenarnya masih ingin memperpanjang masa baktinya di Milan. Namun, negosiasi soal perpanjangan kontrak menemui jalan buntu.

Pemain yang pernah membela Real Madrid itu menginginkan kenaikan gaji, namun Milan tak bersedia memenuhi permintaan nominalnya.

Ketika tawaran besar datang dari Timur Tengah, tepatnya dari Al Hilal, Hernandez akhirnya luluh.

Klub kaya Arab Saudi itu langsung mengikat Theo dengan kontrak berdurasi tiga tahun, disertai bayaran fantastis sebesar 20 juta euro per musim (sekitar Rp 378 miliar), menjadikannya salah satu bek dengan gaji tertinggi di dunia.

Kontribusi Besar untuk Rossoneri: 262 Laga, 34 Gol, 45 Assist

Theo Hernandez selebrasi usai cetak gol. [Instagram]Sejak bergabung dengan AC Milan pada 2019, Theo Hernandez menjelma menjadi pilar penting di lini pertahanan Rossoneri.

Tercatat ia tampil dalam 262 pertandingan, menyumbangkan 34 gol dan 45 assist.

Lebih dari sekadar statistik, kehadirannya turut membawa AC Milan kembali ke jalur juara, termasuk saat mengangkat trofi Scudetto 2021/2022 dan Piala Super Italia.

Performa eksplosifnya di sisi kiri lapangan membuat Theo dikenal sebagai salah satu bek sayap paling berbahaya di Eropa.

Kritik Terselubung: Nilai dan Ambisi Klub Tak Lagi Sama

Dalam surat terbukanya, Theo Hernandez secara tersirat menyinggung arah kebijakan klub yang menurutnya telah berubah.

Ia menulis, “Arah yang diambil oleh klub dan beberapa keputusan terakhir tidak mencerminkan nilai-nilai, ataupun ambisi yang membawaku ke sini.”

Pernyataan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa Theo kecewa dengan kebijakan Milan, baik soal negosiasi kontrak maupun arah pembangunan tim.

Ia pun menegaskan bahwa Milan dulunya adalah prioritas, namun realita yang terjadi membuatnya harus mengambil langkah berbeda.

Perpisahan Penuh Hormat: Saya Pergi dengan Kepala Tegak

Theo Hernandez. [Instagram]Meski kecewa, Theo tetap meninggalkan Milan dengan cara yang elegan. Ia menegaskan bahwa selama berseragam merah-hitam, ia selalu memberikan yang terbaik.

“Aku pergi dengan kepala tegak, karena aku selalu memberikan segalanya untuk klub ini,” tulisnya. “Aku berharap Milan segera kembali ke tempat yang sepantasnya mereka duduki," sambung Theo.

Perpisahan ini menjadi penutup dari sebuah era, sekaligus awal dari babak baru bagi Theo Hernandez di Timur Tengah.

Kepindahan Theo Hernandez ke Al Hilal semakin menegaskan daya tarik kompetisi sepak bola Arab Saudi yang kini menjadi magnet baru bagi pemain top Eropa.

Setelah nama-nama besar seperti Cristiano Ronaldo, Neymar, dan Karim Benzema, kini giliran Theo mencoba peruntungannya di sana.

Theo Hernandez pindah ke Al Hilal bukan hanya soal uang, tapi juga sinyal bahwa Liga Arab kini dianggap cukup kompetitif untuk menjadi panggung karier berikutnya bagi pemain elite.