Tentang Fasilitas Nuklir Iran: Natanz, Fordow, dan Isfahan yang Diserang AS

Nasional

Minggu, 22 Juni 2025 | 13:32 WIB
Tentang Fasilitas Nuklir Iran: Natanz, Fordow, dan Isfahan yang Diserang AS
Presiden AS, Donald Trump konferensi pers. [X/@faktaisreal]

Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan udara ke tiga lokasi nuklir strategis di Iran yakni Natanz, Fordow, dan Isfahan, dalam upaya menghentikan ambisi nuklir Teheran.

rb-1

Aksi militer ini memantik kekhawatiran global soal meningkatnya eskalasi konflik Timur Tengah dan ancaman radiasi nuklir.

Dalam pidato resmi, Presiden Donald Trump menegaskan bahwa operasi militer AS berhasil melumpuhkan seluruh fasilitas pengayaan nuklir milik Iran. Ia bahkan memperingatkan Teheran agar segera memilih perdamaian demi menghindari tragedi lebih besar.

Baca Juga: Arab Saudi Khawatirkan Serangan Udara AS ke Fasilitas Nuklir Iran

rb-3

"Akan ada perdamaian atau akan ada bencana lebih hebat untuk Iran," ucap Trump seperti dikutip AFP pada Minggu (22/6/2025). Ancaman Presiden AS ini menimbulkan spekulasi mengenai potensi serangan lanjutan jika Iran menolak berdamai.

Natanz: Pusat Pengayaan Uranium Terbesar Iran

Salah satu target utama, Natanz, merupakan fasilitas pengayaan uranium terbesar di Iran. Lokasinya berjarak sekitar 250 km di selatan Teheran dan beroperasi sejak 2003.

Berdasarkan data Nuclear Threat Initiative (NTI), kompleks ini terdiri dari enam bangunan di permukaan dan tiga fasilitas di bawah tanah, mampu menampung hingga 50.000 sentrifugal.

Sebelum diserang, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) melaporkan bahwa Iran sudah memperkaya uranium hingga 60 persen di Natanz, mendekati level senjata nuklir.

Sementara itu, serangan Israel di masa lalu berhasil melumpuhkan sebagian infrastruktur dan memutus aliran listrik ke pusat sentrifugal di dalam tanah.

Fordow: Benteng Nuklir di Bawah Pegunungan

Ilustrasi Iran balas serangan Israel. [X/@singapalestine_]Ilustrasi Iran balas serangan Israel. [X/@singapalestine_]Berbeda dengan Natanz, fasilitas Fordow terletak jauh di dalam perut gunung dekat kota Qom.

Aula utama Fordow diperkirakan berada hingga 90 meter di bawah permukaan tanah, membuatnya nyaris kebal dari serangan udara biasa.

Menurut perkiraan Institut Ilmu Pengetahuan dan Keamanan Internasional (ISIS), Iran mampu memproduksi hingga 233 kg uranium berkadar 60 persen dalam waktu tiga minggu di Fordow, cukup untuk membuat sembilan hulu ledak nuklir.

Laporan terbaru IAEA juga menunjukkan bahwa Iran sudah mengoperasikan 2.700 sentrifugal di fasilitas ini.

Isfahan: Laboratorium Nuklir Terbesar dan Pusat Riset

Negara Iran. [X/@liputan6dotcom]Negara Iran. [X/@liputan6dotcom]Sebagai pusat riset nuklir utama Iran, Isfahan sudah berdiri sejak 1984 dan dikembangkan bersama Tiongkok.

Berdasarkan data NTI, kompleks ini mempekerjakan lebih dari 3.000 ilmuwan dan dilengkapi reaktor riset, fasilitas konversi uranium, hingga pabrik produksi bahan bakar nuklir.

Meski Isfahan dikenal sebagai pusat pengembangan teknologi nuklir Iran, pejabat Teheran menegaskan bahwa semua material radioaktif telah dievakuasi sebelum serangan udara dilancarkan.

Pemerintah Iran, melalui kantor berita IRNA, memastikan bahwa ketiga lokasi nuklir tersebut kosong dari bahan radioaktif saat diserang.

"Tidak ada bahan nuklir di ketiga fasilitas ini sehingga tidak terjadi radiasi," demikian pernyataan resmi IRNA, seperti dikutip Aljazeera.

Tag serangan udara AS fasilitas nuklir Iran program nuklir Iran eskalasi konflik Timur Tengah serangan Natanz Fordow Iran pusat nuklir Isfahan ancaman Donald Trump ke Iran

Terkini