Trauma Hal Mistis, Tarra Budiman Sampai Napas Panjang saat Salat Subuh

Film horor religi Sijjin kembali dengan sekuelnya, yakni Kitab Sijjin dan Illiyyin. Film garapan Hadrah Daeng Ratu itu akan tayang di bioskop mulai 17 Juli 2025.

Kitab Sijjin dan Illiyyin menandai debut Tarra Budiman di film horor. Tarra memetik banyak pelajaran dan pengalaman dalam film horor pertamanya tersebut.

Alasan Terima Tawaran Kitab Sijjin dan Illiyyin

Baca Juga: Berperan Jadi Ibu Tiga Anak di Film Horor Jalan Pulang, Luna Maya: I Think Relatable

Kitab Sijjin dan Illiyyin. (Instagram/rapifilm)

Setelah menolak banyak tawaran film horor, Tarra Budiman akhirnya menerima pinangan Kitab Sijjin dan Illiyyin karena ceritanya yang berbeda dari film-film lain.

"Begitu melihat ceritanya, ini bukan cuma sekedar film horor. Ini adalah film dramanya, di mana drama ini adalah makanan yang mau saya santap selain horor itu," tutur Tarra saat konferensi pers film Kitab Sijjin dan Illliyyin di Epicentrum, Jakarta Selatan pada Rabu, 9 Juli 2025.

Baca Juga: Deretan Film Horor Indonesia di XXI yang Tayang Sepanjang Bulan Juli 2025!

Tarra Budiman melihat Kitab Sijjin dan Illiyyin sebagai film drama dengan bumbu horor.

Karena belum pernah bermain di proyek seperti ini, suami Gya Pramadisty Sadiqah itu menganggap Kitab Sijjin dan Illiyyin sebagai tantangannya tahun ini.

"Gue tipikal orang yang nggak suka dikotak-kotakin. Jadi pas lagi dari awal pertama, ini bukan film horor, katanya kamu harus lihat dulu sinopsisnya. Pas lihat sinopsisnya, wah gila juga ternyata ya," kata Tarra.

"Tapi drama yang dibalut dengan kengerian ini, ternyata kental sekali. Itu tuh yang membuat saya kira kayak, 'Oke tantangan 2025 saya adalah ini,'" lanjutnya.

Trauma Masa Kecil

Cast Kita Sijjin dan Illiyyin. (FTNews/Raka)

Disinggung kenapa ia memiliki ketakutan cukup besar pada tema horor, Tarra menyebut hal ini berkaitan dengan masa kecilnya.

"Trauma iya. Saya generasi yang dimana dulu tuh, kalau apa-apa selalu dibilang, 'Awas loh, nanti di luar ...' Selalu ditakut-takutin kan. Jadi itu di mindset kita," cerita Tarra.

"Sebenernya nggak ada apa-apa. Cuman kalau udah di tempat sepi, jalanan sepi. Atau mungkin malam-malam. Bahkan pas lagi subuhan itu, saya harus banyak bernapas. Karena punya memori yang banyak aja," tambahnya.

"Kalau kejadian, Alhamdulillah pas masih kecil doang," pungkasnya tanpa menjelaskan kejadian apa yang dialaminya. (Raka)