Warganet Juga Demo Instagram Bupati Pati Sudewo: Lengserkan!
Politik

Warganet benar-benar menggempur akun Instagram Bupati Pati Sudewo, pada tanggal 13 Agustus 2025 sebagai bagian dari tekanan besar yang menyertai demo massal di Kabupaten Pati.
Aksi ini dipicu oleh kebijakan Sudewo yang menaikkan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen, meskipun kemudian kebijakan tersebut dibatalkan.
Komentar-komentar di Instagram Sudewo dipenuhi desakan agar ia mundur dari jabatannya, mengikuti tuntutan ratusan ribu warga yang menggelar aksi demo langsung di depan kantor Bupati.
Baca Juga: Tren Temukan 7 Penari Viral di TikTok, Tes Kemampuan Mata yang Bikin Warganet Penasaran
Warganet memanfaatkan media sosial sebagai sarana ekspresi aspirasi, menambah tekanan langsung terhadap Sudewo selain dari massa demo di lapangan.
Demo di Media Sosial
Demo Pati 13 Agustus. [Istimewa]
Baca Juga: Suami di Sumut Suruh Istri Bikin Video Porno dengan Pria Lain, Polisi Turun Tangan
Demonstrasi dan serangan di media sosial ini mencerminkan ketegangan politik yang memuncak dan kekecewaan mendalam rakyat Pati terhadap kepemimpinan Sudewo pada saat ini.
"Lengserkan," tulis warganet dilihat FT News dari akun instagram Sudewo, Rabu 13 Agustus 2025.
"Turun, turun, turun Sudewo, turun Sudewo sekarang juga," kata warganet lainnya.
"Lengserkan Bupati Pati belajar dulu jadi pemimpin pak," ungkap warganet lainnya.
Demonstrasi besar-besaran yang digelar warga Pati pada 13 Agustus 2025, dipicu sikap Sudewo menantang massa pendemo yang menolak kebijakannya, khususnya soal kenaikan tarif PBB-P2 hingga 250 persen.
Sudewo Sempat Tantang Warga
Bupati Pati Sudewo. [Instagram]
Dalam video yang viral di media sosial, Sudewo menyatakan tidak gentar meskipun diprotes oleh 5 ribu atau bahkan 50 ribu orang.
Ia mengajak warga yang menolak untuk datang sebanyak mungkin karena dia tidak akan mundur atau mengubah keputusannya. Sudewo menegaskan bahwa kebijakan itu adalah yang terbaik untuk kemajuan Kabupaten Pati.
Belakangan, Sudewo juga memberikan permintaan maaf atas pernyataannya yang dianggap menantang tersebut dan menyatakan tidak ada maksud menantang rakyat.
Namun, ketegangan tetap terjadi karena aksi demo tetap berlangsung dengan massa yang diperkirakan mencapai lebih dari 100 ribu orang untuk menuntut pengunduran dirinya.
Massa aksi bersikeras menolak keputusan Sudewo dan menginginkan dia mundur sebagai bupati.
Demonstrasi ini menjadi sorotan karena skala besar dan tuntutan tegas warga terhadap kepala daerah mereka.