Apa Saja Tradisi Malam 1 Suro di Jawa? Ini Jawabannya

Lifestyle

Minggu, 22 Juni 2025 | 21:18 WIB
Apa Saja Tradisi Malam 1 Suro di Jawa? Ini Jawabannya
Ilustrasi Malam 1 Suro. [Instagram/@infoloker_sh]

Malam 1 Suro selalu disambut sebagai momentum sakral di hati masyarakat Jawa.

rb-1

Terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan sebagian Jawa Timur, malam ini menjadi penanda awal Tahun Baru Jawa sekaligus Tahun Baru Islam.

Tahun ini, Malam 1 Suro jatuh pada Kamis malam, 26 Juni 2025, menjelang 1 Muharam 1447 H di hari Jumat, 27 Juni 2025, sebagaimana termuat dalam Kalender Hijriah Nasional 2025 yang diterbitkan Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI).

Baca Juga: Dr. Ngatawi: Semangat Berhijrah Bukan dengan Merusak Tatanan Sosial

rb-3

Dalam perhitungan kalender Jawa, bulan pertama dinamakan “Suro,” berasal dari penanggalan Saka.

Bulan ini diyakini membawa energi spiritual sehingga Malam 1 Suro dimaknai sebagai waktu untuk refleksi, perenungan, dan penyucian diri.

Masyarakat Jawa melihat Malam 1 Suro sebagai saat yang tepat untuk memulai lembaran baru, menata niat baik, dan memohon keselamatan sepanjang tahun.

Baca Juga: Bubur Merah Putih untuk Tolak Bala saat Malam 1 Suro

Selain itu, perayaan Malam 1 Suro menjadi wujud harmonisasi tradisi Islam dan budaya Jawa yang sudah berlangsung selama berabad-abad.

Ragam Ritual dan Tradisi Malam 1 Suro di Jawa

Ilustrasi pawai obor malam 1 suro. [Instagram/@masskoyo_hadiwijoyo]Ilustrasi pawai obor malam 1 suro. [Instagram/@masskoyo_hadiwijoyo]Tradisi Malam 1 Suro hingga kini tetap lestari dan diwarisi secara turun-temurun. Setiap daerah di Jawa memiliki bentuk ritual khas yang mencerminkan kearifan lokal sekaligus nilai spiritualnya.

1. Pawai Obor 1 Suro

Di banyak desa, warga membawa obor dan melantunkan doa dalam pawai sederhana namun khidmat.

Pawai obor ini melambangkan penerangan hati dan batin agar mampu menyongsong Tahun Baru Jawa dan Islam dengan budi pekerti yang lebih baik.

2. Upacara Bubur Suro

Di kawasan Jawa Barat dan Jawa Tengah, Upacara Bubur Suro menjadi bagian dari ritual syukur. Bubur beras putih bercampur lauk sederhana disajikan dan dibagikan kepada tetangga sebagai simbol sedekah dan harapan agar terhindar dari musibah di tahun baru.

3. Ngadulag: Tradisi Bedug Sunda

Di Sukabumi dan sebagian wilayah Sunda, tradisi Ngadulag berlangsung meriah.

Bunyi tabuhan bedug diyakini sebagai bentuk doa dan semangat untuk menyongsong Tahun Baru Jawa, menciptakan suasana syahdu dan penuh makna.

4. Tapa Bisu di Yogyakarta

Ilustrasi Tapa Bisu di Yogyakarta. [Instagram/@budaya]Ilustrasi Tapa Bisu di Yogyakarta. [Instagram/@budaya]Tapa Bisu adalah ritual hening di malam 1 Suro. Warga Yogyakarta, dipimpin para abdi dalem, melakukan laku prihatin dengan mengelilingi Benteng Keraton sejauh 7 km tanpa bicara.

Ritual ini melambangkan pengendalian diri dan ketenangan jiwa.

5. Kirab Kebo Bule di Solo

Ilustrasi Kirab Kebo Bule di Solo. [Instagram/@yalaprasetiyanto]Ilustrasi Kirab Kebo Bule di Solo. [Instagram/@yalaprasetiyanto]Keraton Surakarta melaksanakan Kirab Malam 1 Suro dengan membawa pusaka dan kebo bule keramat sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur.

Kirab ini juga disertai doa agar warga dan negeri dilimpahi ketenteraman dan keberkahan sepanjang tahun.

Malam 1 Suro bukan hanya soal kalender Jawa dan Tahun Baru Islam. Lebih dalam, malam ini merupakan simbol pembaruan spiritual, introspeksi, dan keharmonisan antara manusia, alam, dan Tuhan.

Dengan beragam ritualnya, tradisi Malam 1 Suro mengingatkan masyarakat untuk memulai lembaran baru dengan ketulusan dan niat baik agar terwujud keselamatan dan kesejahteraan sepanjang tahun.

Tag Tahun Baru Islam Malam 1 Suro tradisi Jawa ritual Jawa makna spiritual Malam 1 Suro kalender Jawa Saka Tahun Baru Hijriah 2025

Terkini