Bukan Guide Juliana Marins, Agam Rinjani Tetap Merasa Bersalah Tak Selamatkan Mendiang
Lifestyle

Nama Agam Rinjani masih jadi perbincangan publik. Aksi heroiknya mengevakuasi jenasah pendaki Brazil Juliana Marins bersama tim rescue gabungan masih menjadi buah bibir.
Agam sampai diundang ke berbagai podcast, termasuk acara YouTube Deddy Corbuzier dan Denny Sumargo.
Di dua podcast besar tersebut, Agam menceritakan bagaimana proses evakuasi jenazah Juliana Marins yang ia lakukan bersama teman-teman di jurang Gunung Rinjani akhir Juni lalu.
Baca Juga: Penyelamatan Juliana di Rinjani Tuai Kritik Warganet Brasil: Proses Terlambat?
Bukan Tour Guide Juliana Marins
Agam Rinjani di podcast Denny Sumargo. (YouTube)
Saat pertama kali kabar Juliana Marins terjatuh di Gunung Rinjani viral, banyak yang menyebut bahwa Agam adalah tour guide pendaki Brazil tersebut.
Baca Juga: Kronologi Pendaki Brazil Juliana Marins Meninggal Dunia Usai Jatuh di Gunung Rinjani
Agam dicari-cari netizen, disalahkan dan diminta tanggung jawab karena dituduh kabur meninggalkan Juliana Marins di jurang Rinjani setelah jatuh.
Padahal faktanya, Agam bukanlah tour guide Juliana Marins. Bahkan saat kejadian, pria kelahiran Makassar itu tidak sedang berada di Rinjani.
"Saya nggak ketemu, saya nggak kenal dia (Juliana). Bukan (lewat saya). Saya saja tahu kejadiannya pas saya di Jakarta. Yakin saya, kalau saya di sana, mungkin selamat. Tapi saya di Jakarta," kata Agam di podcast Deddy Corbuzier, dikutip Rabu (2/7/2025).
Dihantui Rasa Bersalah
Juliana Marins dan Agam Rinjani. (Instagram)
Agam Rinjani sebenarnya tak memiliki hubungan apapun dengan Juliana Marins. Dia bahkan bukan tour guide yang memandu pendaki Brazil tersebut mendaki Gunung Rinjani.
Meski begitu, Agam merasa bersalah karena tak bisa menyelamatkan Juliana Marins.
Saat berbincang di podcast Denny Sumargo, Agam bahkan menyalahkan dirinya sendiri karena berlama-lama di Jakarta ketika peristiwa tragis Juliana terjadi. Padahal, Juliana bukanlah tanggung jawabnya.
"Berusaha saya bantu evakuasi agar (Juliana) masih bisa hidup. Harapannya. Ternyata meninggal. Sedihku, kenapa saya ke Jakarta? Harusnya saya ada di sana. Menyesal saya ada di Jakarta waktu itu," tutur Agam.
"Kenapa jangan dulu ke Jakarta? Atau selesai Indofest langsung saya pulang. Sudah (merasa) ada tanda-tanda, harus pulang. Tapi masih main saya di Jakarta, bertemu teman-teman," pungkasnya.